Yogyakarta, 11 Maret 2025 – Bertempat di Ruang Sidang B lantai 5 Gedung Sekolah Pascasarjana, pada hari Selasa 11 Maret 2025, dilaksanakan ujian tesis mahasiswa Prodi Magister Manajemen Bencana atas nama Titik Firmantini. Setelah welewati rangkaian prosedur dari seminar proposal hingga seminar hasil, Titik Firmantini akhirnya mempresentasikan tesisnya yang berjudul “Pengaturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) di Kawasan Rawan Banjir di Sebagian Wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta” di hadapan tim penguji. Penelitian ini membahas keterkaitan antara kepadatan bangunan di wilayah tersebut dengan peningkatan risiko banjir serta merumuskan solusi kebijakan untuk mitigasi yang lebih efektif.
Yogyakarta, 12 Maret 2025 – Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Ujian Proposal Tesis bagi mahasiswa Magister Manajemen Bencana. Acara ini berlangsung di Ruang Sidang B lantai 5 dan dihadiri oleh tim penguji serta pembimbing.
Siti Hairullina selaku mahasiswa mengajukan tesis dengan judul “Evaluasi Strategi Mitigasi Non-Struktural dalam Mengurangi Risiko Bencana Tsunami di Desa Kuta, NTB.” Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas strategi mitigasi non-struktural dalam mengurangi risiko dan dampak bencana tsunami di Desa Kuta, Lombok Tengah, NTB.
Yogyakarta, 12 Maret 2025 – Prodi Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar sidang proposal tesis sebagai bagian dari proses akademik mahasiswa. Mahasiswa LR. Riska Iin Oktarina N. mempresentasikan proposal tesisnya yang berjudul “Penentuan Area Prioritas Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Banjir melalui Pengembangan SNI 8197 Tahun 2015 (Kasus di Kabupaten Kendal)” di Ruang Seminar B, lantai 5, Gedung Pascasarjana UGM di hadapan Prof. Dr. Djati Mardiatno, S.Si., M.Si. dan Dr. Nugroho Christanto, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing, serta Prof. Dr. Ir. Joko Sujono, M.Eng. dan Dr. Ir. Dina Ruslanjari, M.Si. selaku dosen penguji.
Yogyakarta — Program Magister Manajemen Bencana (MMB) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Workshop Kurikulum dan Temu Alumni bertajuk “Menjawab Tantangan Prodi MMB ke Depan” pada Senin, 3 Februari 2024. Bertempat di Yudistira Hall, The Alana Hotel, kegiatan ini menghadirkan berbagai pemateri dari instansi terkait kebencanaan serta akademisi guna mendiskusikan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pasar kerja.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Kaprodi MMB Dr. Ir. Dina Ruslanjari, M.Si. yang menyampaikan kilas balik perjalanan Program Studi (Prodi) MMB sejak didirikan 14 tahun lalu. Dr. Dina menekankan pentingnya kerja sama MMB dengan Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) dalam berbagai aktivitas penanggulangan bencana. Ia juga mengungkapkan rencana sertifikasi kebencanaan bagi mahasiswa sebagai upaya meningkatkan kompetensi lulusan.
Sleman, DIY – Program Studi Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (MMB UGM) berkesempatan melakukan kunjungan edukatif ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening pada hari Selasa, 14 Januari 2025. Sekolah ini berlokasi di Gg. Tempursari, RT.02/RW.027, Blekik, Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam memperluas wawasan mahasiswa mengenai pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, khususnya air hujan yang itu merupakan salah satu solusi mengatasi problematika bab air di Indonesia bahkan Dunia.
Dalam rangka menghadapi kompleksitas tantangan kebencanaan, Prodi Magister Manajemen Bencana (MMB) Universitas Gadjah Mada dan Departemen Manajemen Krisis Chiba Institute of Science menjalin kerjasama penelitian tentang praktik manajemen bencana partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik-raktik kolaborasi proaktif komunitas lokal dalam membangun masyarakat tangguh bencana.
Penelitian ini berupaya mempelajari lebih dalam pengalaman lokal dan inovasi yang telah diterapkan dalam konteks bencana, yaitu program sister village yang terbukti berhasil di kawasan Gunung Merapi. Konsep ini dibentuk berdasarkan pengalaman penanggulangan bencana pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Tujuan utama program ini adalah membangun jaringan kerjasama antara desa yang berpotensi terdampak bencana dengan desa yang lebih aman. Desa Umbulharjo, sebagai contoh desa yang menerapkan program ini, telah menunjukkan bagaimana kolaborasi antar desa dapat menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih responsif, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya lokal, dan terbukti mampu memperkuat solidaritas sosial dalam masyarakat.
Program Studi Magister Manajemen Bencana UGM dengan antusiasme penuh menyambut kolaborasi yang diinisiasi melalui program Linnaeus University Doctoral Mobility Funds, yang menjembatani kerjasama penelitian antara Swedia dan Indonesia. Selain Universitas Gadjah Mada, Universitas Syiah Kuala menjadi salah satu institusi Pendidikan tinggi yang berkolaborasi langsung dengan Linnaeus University dalam upaya memperkuat penelitian di bidang manajemen bencana.
Adalah Ester Jayadi, salah satu mahasiswa doktoral yang mengikuti program ini dengan fokus pada kesiapsiagaan, sistem informasi dan manajemen kinerja dalam konteks rantasi pasok kemanusiaan. Dilansir dari laman situs Linnaeus University, Ester mengungkapkan bahwa ia memperoleh pemahaman yang mencerahkan dari kunjungannya di Prodi MMB. Lewat diskusinya dengan Dr. Ir. Dina Ruslanjari selaku Kepala Prodi MMB dan praktisi yang malang-melintang di dunia kebencanaan, menyoroti berbagai isu seperti perebutan pengaruh antar organisasi kemanusiaan, kebutuhan mendesak akan sistem informasi yang terintegrasi, dan pentingnya menjangkau populasi yang lebih luas dalam survei. Sementara Dr. Retnadi Heru Jatmiko, Kepala Laboratorium Remote Sensing dan Kepala Penjaminan Mutu Akademik MMB UGM menekankan pentingnya kesiapsiagaan, penilaian risiko dan standardisasi sistem informasi terkait rantai pasok kemanusiaan.
Yogyakarta – Program Studi Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi melepas enam wisudawan dan wisudawati dalam prosesi wisuda Program Pascasarjana Periode 1 Tahun Akademik 2024/2025. Acara wisuda berlangsung khidmat pada Kamis, 24 Oktober 2024, bertempat di Gedung Grha Sabha Pramana dan Gedung Sekolah Pascasarjana UGM.
Keenam lulusan tersebut ialah:
- Desi Ayu Wijayanti – Lulus dengan predikat pujian dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95.
- Duma Hardiana Manurung – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,86.
- Feby Aulia Marsida – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,80.
- Endah Dwi Farhani – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,84.
- Ardya Perdani Ikasari – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,89.
- Hafiz M. Wardhani – Lulus dengan IPK 3,97 dan predikat sangat memuaskan.
Prosesi wisuda ini dihadiri oleh para dosen, keluarga wisudawan, dan tamu undangan yang memberikan apresiasi atas pencapaian akademik para lulusan. Mereka telah menyelesaikan berbagai penelitian yang fokus pada isu-isu kebencanaan di Indonesia, salah satu negara dengan risiko bencana alam tertinggi di dunia.
Sebagai upaya memperluas perepektif terkait praktik manajemen bencana di Indonesia, Prodi Magister Manajemen Bencana secara rutin menghadirkan pengajar tamu dari kalangan praktisi sebagai bagian dari kurikulum. Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari Selasa, 15 Oktober, bertempat di ruang sidang C lantai 5 gedung Sekolah Pascasarjana, hadir Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si mengisi mata kuliah Sosiologi Bencana dan Pemberdayaan Masyarakat. Bagi yang berkecimpung di dunia manajemen bencana, beliau bukan sosok yang asing. Syamsul Maarif adalah Mayjen purnawirawan TNI AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana pertama (periode 2008-2015).
Cianjur, Oktober 2024 – Mahasiswa Magister Manajemen Bencana (MMB) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Mata Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tanggal 7-11 Oktober 2024 di Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk melakukan penelitian terkait kesiapsiagaan, rehabilitasi, dan kebijakan pemerintah daerah saat terjadi gempa bumi pada tahun 2022. Dengan keterlibatan 11 mahasiswa dari semester 2 dan 3, KKL ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih besar dalam evaluasi serta pengembangan kebijakan pemerintah daerah Cianjur dalam menghadapi bencana di masa depan.