Sleman, DIY – Program Studi Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (MMB UGM) berkesempatan melakukan kunjungan edukatif ke Sekolah Air Hujan Banyu Bening pada hari Selasa, 14 Januari 2025. Sekolah ini berlokasi di Gg. Tempursari, RT.02/RW.027, Blekik, Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam memperluas wawasan mahasiswa mengenai pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, khususnya air hujan yang itu merupakan salah satu solusi mengatasi problematika bab air di Indonesia bahkan Dunia.
Berita
Dalam rangka menghadapi kompleksitas tantangan kebencanaan, Prodi Magister Manajemen Bencana (MMB) Universitas Gadjah Mada dan Departemen Manajemen Krisis Chiba Institute of Science menjalin kerjasama penelitian tentang praktik manajemen bencana partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji praktik-raktik kolaborasi proaktif komunitas lokal dalam membangun masyarakat tangguh bencana.
Penelitian ini berupaya mempelajari lebih dalam pengalaman lokal dan inovasi yang telah diterapkan dalam konteks bencana, yaitu program sister village yang terbukti berhasil di kawasan Gunung Merapi. Konsep ini dibentuk berdasarkan pengalaman penanggulangan bencana pada erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Tujuan utama program ini adalah membangun jaringan kerjasama antara desa yang berpotensi terdampak bencana dengan desa yang lebih aman. Desa Umbulharjo, sebagai contoh desa yang menerapkan program ini, telah menunjukkan bagaimana kolaborasi antar desa dapat menciptakan sistem tanggap darurat yang lebih responsif, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya lokal, dan terbukti mampu memperkuat solidaritas sosial dalam masyarakat.
Program Studi Magister Manajemen Bencana UGM dengan antusiasme penuh menyambut kolaborasi yang diinisiasi melalui program Linnaeus University Doctoral Mobility Funds, yang menjembatani kerjasama penelitian antara Swedia dan Indonesia. Selain Universitas Gadjah Mada, Universitas Syiah Kuala menjadi salah satu institusi Pendidikan tinggi yang berkolaborasi langsung dengan Linnaeus University dalam upaya memperkuat penelitian di bidang manajemen bencana.
Adalah Ester Jayadi, salah satu mahasiswa doktoral yang mengikuti program ini dengan fokus pada kesiapsiagaan, sistem informasi dan manajemen kinerja dalam konteks rantasi pasok kemanusiaan. Dilansir dari laman situs Linnaeus University, Ester mengungkapkan bahwa ia memperoleh pemahaman yang mencerahkan dari kunjungannya di Prodi MMB. Lewat diskusinya dengan Dr. Ir. Dina Ruslanjari selaku Kepala Prodi MMB dan praktisi yang malang-melintang di dunia kebencanaan, menyoroti berbagai isu seperti perebutan pengaruh antar organisasi kemanusiaan, kebutuhan mendesak akan sistem informasi yang terintegrasi, dan pentingnya menjangkau populasi yang lebih luas dalam survei. Sementara Dr. Retnadi Heru Jatmiko, Kepala Laboratorium Remote Sensing dan Kepala Penjaminan Mutu Akademik MMB UGM menekankan pentingnya kesiapsiagaan, penilaian risiko dan standardisasi sistem informasi terkait rantai pasok kemanusiaan.
Yogyakarta – Program Studi Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi melepas enam wisudawan dan wisudawati dalam prosesi wisuda Program Pascasarjana Periode 1 Tahun Akademik 2024/2025. Acara wisuda berlangsung khidmat pada Kamis, 24 Oktober 2024, bertempat di Gedung Grha Sabha Pramana dan Gedung Sekolah Pascasarjana UGM.
Keenam lulusan tersebut ialah:
- Desi Ayu Wijayanti – Lulus dengan predikat pujian dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,95.
- Duma Hardiana Manurung – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,86.
- Feby Aulia Marsida – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,80.
- Endah Dwi Farhani – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,84.
- Ardya Perdani Ikasari – Lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,89.
- Hafiz M. Wardhani – Lulus dengan IPK 3,97 dan predikat sangat memuaskan.
Prosesi wisuda ini dihadiri oleh para dosen, keluarga wisudawan, dan tamu undangan yang memberikan apresiasi atas pencapaian akademik para lulusan. Mereka telah menyelesaikan berbagai penelitian yang fokus pada isu-isu kebencanaan di Indonesia, salah satu negara dengan risiko bencana alam tertinggi di dunia.
Sebagai upaya memperluas perepektif terkait praktik manajemen bencana di Indonesia, Prodi Magister Manajemen Bencana secara rutin menghadirkan pengajar tamu dari kalangan praktisi sebagai bagian dari kurikulum. Sehubungan dengan hal tersebut, pada hari Selasa, 15 Oktober, bertempat di ruang sidang C lantai 5 gedung Sekolah Pascasarjana, hadir Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si mengisi mata kuliah Sosiologi Bencana dan Pemberdayaan Masyarakat. Bagi yang berkecimpung di dunia manajemen bencana, beliau bukan sosok yang asing. Syamsul Maarif adalah Mayjen purnawirawan TNI AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana pertama (periode 2008-2015).
Cianjur, Oktober 2024 – Mahasiswa Magister Manajemen Bencana (MMB) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Mata Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tanggal 7-11 Oktober 2024 di Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk melakukan penelitian terkait kesiapsiagaan, rehabilitasi, dan kebijakan pemerintah daerah saat terjadi gempa bumi pada tahun 2022. Dengan keterlibatan 11 mahasiswa dari semester 2 dan 3, KKL ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih besar dalam evaluasi serta pengembangan kebijakan pemerintah daerah Cianjur dalam menghadapi bencana di masa depan.
Yogyakarta, 23 September 2024 — Mahasiswa Program Magister Manajemen Bencana Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kunjungan lapangan ke Desa Argomulyo, Sleman, sebagai bagian dari tugas mata kuliah Perencanaan Wilayah Berbasis Risiko Bencana. Kegiatan ini dilakukan di bawah bimbingan Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D., yang akrab disapa Prof. Bobi. Kelompok mahasiswa yang melakukan penilaian ini terdiri dari Muhamad Irfan Nurdiansyah, Fadhly Zul Akmal, Muhammad Taqy, Firli Yogiteten Sunaryoko, Silfani, dan Eleonora Fatima Joao Martins.
Yogyakarta, 19 September 2024 – Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menyambut mahasiswa baru jenjang Magister dan Doktoral Tahun Ajaran Genap 2023-2024 dan Gasal 2024-2025 dalam acara yang penuh semangat. Di antara para mahasiswa baru tersebut, turut hadir mahasiswa dari Magister Manajemen Bencana (MMB) UGM, program studi yang berfokus pada penanganan dan mitigasi risiko bencana di Indonesia. Acara yang berlangsung di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM ini dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi, termasuk MMB, yang memiliki peran strategis dalam menjawab tantangan bencana di Indonesia.
Pada Jumat pagi, 23 Agustus 2024, SDN Umbulharjo, yang terletak di kawasan rawan bencana Gunung Merapi, menggelar latihan evakuasi erupsi yang melibatkan siswa, guru, serta beberapa instansi terkait. Latihan ini menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat sekolah terhadap potensi bencana alam yang kerap mengancam wilayah tersebut. Latihan dimulai ketika Tri Nuri Suistyaningtum, Koordinator Komunikasi (EWS), mendeteksi peningkatan aktivitas vulkanik dan segera mengaktifkan sistem peringatan dini. Suara sirine membahana di seluruh sekolah, menandai dimulainya prosedur evakuasi.
Sleman, 16 Agustus 2024 – Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat rentan terhadap bencana alam, termasuk erupsi gunung berapi. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2023, lebih dari 20% wilayah di Indonesia terletak di kawasan rawan bencana. Sleman, salah satu kabupaten di Yogyakarta, berada di lereng Gunung Merapi, salah satu gunung api paling aktif di dunia. Dalam upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat, terutama di lingkungan sekolah, Program Penguatan Pilar Ketiga Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kembali diadakan di SD Negeri Umbulharjo.