Cianjur, Oktober 2024 – Mahasiswa Magister Manajemen Bencana (MMB) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Mata Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada tanggal 7-11 Oktober 2024 di Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk melakukan penelitian terkait kesiapsiagaan, rehabilitasi, dan kebijakan pemerintah daerah saat terjadi gempa bumi pada tahun 2022. Dengan keterlibatan 11 mahasiswa dari semester 2 dan 3, KKL ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih besar dalam evaluasi serta pengembangan kebijakan pemerintah daerah Cianjur dalam menghadapi bencana di masa depan.
Kontribusi terhadap Penelitian Kesiapsiagaan Cianjur
Gempa bumi yang mengguncang Cianjur pada tahun 2022 menjadi salah satu peristiwa yang meninggalkan dampak besar bagi masyarakat dan infrastruktur di wilayah tersebut. Salah satu aspek krusial yang menjadi sorotan dalam KKL ini adalah kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Tim mahasiswa MMB UGM, dengan bimbingan dari dua dosen pendamping, yakni Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si., dan Dr. Retnadi Heru Jatmiko, M.Sc., melakukan penelitian mendalam mengenai kesiapsiagaan masyarakat Cianjur di beberapa lokasi yang terdampak parah, termasuk Hunian Tetap (Huntap) Babakan Karet dan Cijedil.
Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada warga yang tinggal di kawasan terdampak gempa, serta wawancara mendalam dengan pemerintah dan lembaga terkait. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan evaluasi menyeluruh mengenai kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi, khususnya dalam hal edukasi mitigasi bencana, simulasi evakuasi, dan penerapan sistem peringatan dini. Data yang diperoleh dari penelitian ini akan menjadi bahan penting dalam penyusunan laporan dan rekomendasi yang dapat digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk memperbaiki mekanisme kesiapsiagaan bencana di masa depan.
Rehabilitasi Pasca-Gempa Cianjur 2022
Selain kesiapsiagaan, salah satu aspek penting yang diambil dalam penelitian ini adalah evaluasi terhadap program rehabilitasi yang dilaksanakan pasca-gempa 2022. Melalui kunjungan dan wawancara mendalam dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Cianjur, tim mahasiswa MMB UGM mengumpulkan data terkait proses rehabilitasi infrastruktur dan perumahan yang terdampak gempa.
Program rehabilitasi yang dilakukan setelah gempa 2022 dinilai memiliki peran besar dalam memperbaiki kondisi fisik maupun mental masyarakat yang terdampak. Tim rehabilitasi KKL ini mengamati secara langsung proses perbaikan infrastruktur, terutama di kawasan Hunian Tetap Babakan Karet, yang menjadi salah satu lokasi relokasi warga terdampak gempa. Selain itu, wawancara dengan warga setempat memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang bagaimana program-program rehabilitasi ini berjalan, baik dari sisi keefektifan bantuan pemerintah, penyaluran dana, hingga peran masyarakat dalam proses pemulihan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan tidak hanya memberikan gambaran tentang program rehabilitasi yang telah dijalankan, tetapi juga mampu mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang ada. Dengan demikian, rekomendasi yang diberikan melalui karya tulis ilmiah dari KKL ini dapat menjadi dasar perbaikan program rehabilitasi di masa yang akan datang, baik di Cianjur maupun di daerah lain yang berpotensi terkena bencana serupa.
Evaluasi Kebijakan Pemkab Cianjur Saat Gempa 2022
Aspek kebijakan juga menjadi perhatian utama dalam kegiatan KKL ini. Pemerintah Kabupaten Cianjur dinilai memiliki peran strategis dalam menentukan arah penanganan bencana, mulai dari tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-gempa. Untuk itu, tim mahasiswa MMB UGM melakukan serangkaian wawancara mendalam dengan berbagai instansi terkait, termasuk BPBD, Dinas Sosial, dan BAPPEDA Kabupaten Cianjur.
Penelitian ini berfokus pada bagaimana kebijakan yang diterapkan Pemkab Cianjur pada saat gempa bumi 2022, serta bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan dalam situasi darurat. Selain itu, tim juga menggali informasi terkait upaya pemerintah dalam merumuskan kebijakan jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana di masa mendatang. Kebijakan-kebijakan ini termasuk penyediaan perumahan bagi korban terdampak, alokasi anggaran bencana, serta perencanaan tata ruang yang mempertimbangkan risiko bencana alam.
Dengan menggali lebih dalam terkait kebijakan penanggulangan bencana di Cianjur, hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan kebijakan yang lebih efektif di masa depan. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil pelajaran dari gempa 2022 untuk memperbaiki sistem penanggulangan bencana, baik dari segi kesiapsiagaan, penanganan darurat, maupun rehabilitasi dan rekonstruksi.
Akhir Kegiatan
Setelah lima hari melakukan penelitian intensif di Cianjur, tim mahasiswa MMB UGM menyelesaikan rangkaian kegiatan KKL pada Jumat, 11 Oktober 2024. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi penting tidak hanya bagi pengembangan ilmu manajemen bencana, tetapi juga bagi perbaikan sistem penanggulangan bencana di Kabupaten Cianjur. Dengan adanya laporan dan karya tulis ilmiah sebagai hasil akhir dari kegiatan ini, diharapkan Pemerintah Kabupaten Cianjur dan instansi terkait dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi dan dasar pengambilan kebijakan di masa mendatang.