Program studi Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (MMB UGM), sejak awal pendiriannya, selalu berusaha meningkatkan kualitas akademik untuk mewujudkan visi menjadi center of excellence dalam bidang pendidikan manajemen bencana di tingkat Internasional. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan mengirimkan delegasi, baik staf pengajar maupun mahasiswa, untuk mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah bertarafInternasional.
Pada bulan Agustus 2013 ini, prodi MMB UGM mengirimkan delegasi mahasiswa untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang bertemakan Gaming Simulation on Disaster Mitigation for Urban Cultural Heritage yaitu: 6th International Summer School The Future of the Pastpada tanggal 1 – 4 Agustus 2013 yang dilanjutkan dengan 10th ISAGA Summer School pada tanggal 5 – 9 Agustus 2013. Kedua kegiatan ini merupakan satu rangkaian kegiatan yang terdiri dari kuliah klasikal, seminar dan presentasi, gaming simulation, ekskursi (kunjungan lapangan), diskusi dan kerja kelompok. Kegiatan ini diadakan di Ritsumeikan Disaster Mitigation for Urban Cultural Heritage (DMUCH), Ritsumeikan University, Kyoto, Jepang.
Delegasi mahasiswa MMB UGM terdiri dari 5 orang yaitu Anggit Priadmodjo, M. A. Fathoni, Zela Septikasari, Westi Utami, dan Zaqi Fathis. Pada kesempatan ini delegasi MMB UGM mempresentasikan makalah penelitian yang berjudul Participatory Mapping for Disaster Risk Reduction in Kotagede Cultural Heritage Area, Yogyakarta. Penelitian ini membahas mengenai upaya pengurangan risiko bencana, baik mitigasi maupun adaptasi, di situs warisan budaya Kotagede dengan melibatkan masyarakat sebagai subyek kegiatan.
Dalam participatory mapping, masyarakat melakukan identifikasi dan pemetaan jenis bahaya serta distribusinya; identifikasi dan pemetaan kerentanan fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan; serta pemetaan jalur dan tempat evakuasi. Dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan identifikasi dan pemetaan ini, diharapkan terjadi proses transfer pengetahuan, peningkatan kapasitas, penyelarasan persepsi serta penyampaian aspirasi masyarakat mengenai upaya penyelamatan situs warisan budaya Kotagede yang terletak di daerah rawan bencana gempabumi dan kebakaran.
Ketua prodi MMBUGM, Prof. Dr. H. A. Sudibyakto, M.S menjelaskan bahwa kegiatan Summer School ini sangat sesuai dengan bidang keilmuan manajemen bencana, utamanya mengenai mitigasi bencana pada situs warisan budaya. Hal ini mengingat keberadaaan situs – situs warisan budaya Indonesia terletak di daerah yang rawan terhadap multirisiko bencana.Lebih lanjut, Prof. Dr. H. A. Sudibyakto, M.S mengatakan bahwa dengan mengikuti kegiatan-kegiatan Internasional terkait bidang kebencanaan, tentunya para mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan mengenai manajemen bencana dari peneliti kebencanaan dari berbagai belahan dunia serta sebagai ajang untuk mempresentasikan penelitian yang telah dilakukan oleh mahasiswa MMB UGM.
Anggit Priadmodjo, salah satu mahasiswa MMB UGM yang mengikuti kegiatan International Summer School ini merasakan manfaat yang sangat banyak, diantaranya dapat menjalin jaringan dengan peneliti kebencanaan dari berbagai negara serta dapat berbagi pengalaman mengenai pengelolaan bencana yang dilakukan di negara mereka. Zela Septikasari juga merasa senang dapat mengikuti kegiatan ini karena dapat mengunjungi negara Jepang dan mempelajari budaya bangsa Jepang yang terkenal tangguh dalam menghadapi bencana melalui melihat dan berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat melalui kunjungan lapangan dan kerja kelompok. Sementara Westi Utami mengungkapkan bahwa dengan mengikuti kegiatan ini dirinya menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan – kegiatan serupa di waktu selanjutnya.