• Tentang UGM
  • Tentang SPs
  • Perpustakaan
  • Protal Mahasiswa
  • IT Center
Universitas Gadjah Mada Program Studi
Magister Manajemen Bencana
Universitas Gadjah Mada
  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
    • PENGANTAR
    • VISI DAN MISI
  • Akademik
    • Pendaftaran
    • Silabus
    • Mata Kuliah
    • Dosen Pengajar
    • Perkuliahan
  • Gallery
  • KONTAK KAMI
  • Publikasi MMB
  • Beranda
  • Berita
  • Menguak Kecerdasan Semiotik Masyarakat Adat Negeri Waai Hadapi Bencana

Menguak Kecerdasan Semiotik Masyarakat Adat Negeri Waai Hadapi Bencana

  • Berita
  • 3 June 2025, 00.50
  • Oleh: juwandi_sps
  • 0

Program Studi Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada baru saja menggelar seminar hasil penelitian mahasiswa Jacqueline Clara Bakarbessy pada Rabu, 21 Mei 2025. Penelitian berjudul “Kecerdasan Semiotik Masyarakat Negeri Waai terhadap Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku” menjadi sorotan karena mengangkat dimensi kultural dan filosofis dalam kesiapsiagaan masyarakat adat terhadap bencana alam. Didampingi oleh dua dosen pembimbing, Prof. Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D. dan Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si., Jacqueline memaparkan bagaimana masyarakat adat Negeri Waai membentuk sistem pengetahuan kolektif yang mampu merespons bencana secara cepat dan kontekstual, jauh sebelum adanya intervensi dari sistem peringatan modern.

Penelitian ini menyoroti peristiwa gempa bumi yang mengguncang Maluku Tengah pada 26 September 2019. Jacqueline menemukan bahwa masyarakat Negeri Waai telah mendirikan tenda pengungsian sehari sebelum bencana terjadi, berbekal pemahaman terhadap tanda-tanda alam dan pengaruh spiritualitas yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemaparan hasil seminar, Jacqueline menjelaskan bahwa kecerdasan semiotik, yakni kemampuan masyarakat dalam membaca dan menafsirkan tanda-tanda alam, berakar pada tiga aspek utama: kosmologi, epistemologi, dan aksiologi masyarakat adat. Kosmologi mereka menempatkan manusia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari alam semesta yang hidup, sementara epistemologi mereka bertumpu pada pengetahuan lokal yang diwariskan melalui tradisi lisan dan praktik spiritual. Adapun aksiologi atau sistem nilai masyarakat Waai memperkuat ikatan sosial dan solidaritas kolektif dalam menghadapi ancaman.

Membaca Tanda Alam sebagai Bentuk Kesiapsiagaan

Seminar ini juga memperlihatkan bagaimana tanda-tanda alam seperti kemunculan katak coklat dan tokek yang masuk rumah berulang kali, burung laut yang bermigrasi ke gunung, serta ayam yang naik ke atas pohon, dibaca oleh masyarakat sebagai pertanda akan datangnya gempa bumi. Tidak hanya itu, melalui mimpi dan penglihatan, beberapa tokoh masyarakat bahkan memprediksi tanggal kejadian bencana secara tepat, yakni 26 September. Kesadaran ini kemudian diterjemahkan ke dalam tindakan konkret melalui ritual “kunci negeri”, sebuah tradisi adat yang bertujuan untuk menangkal bencana dan memperkuat perlindungan komunitas. Masyarakat juga menggunakan sistem komunikasi tradisional dari mulut ke mulut secara efektif untuk menyebarkan informasi tanpa menciptakan kepanikan.

Dalam kesimpulan penelitiannya, Jacqueline menekankan pentingnya mengintegrasikan kearifan lokal dalam sistem manajemen bencana nasional. Ia merekomendasikan perlunya pendekatan interdisipliner yang melibatkan antropologi, sosiologi, dan studi lingkungan dalam penelitian kebencanaan. Selain itu, ia juga mendorong dilakukan studi komparatif antara komunitas adat lain di Indonesia guna memahami pola respons berbasis budaya terhadap bencana. Menurutnya, spiritualitas masyarakat adat tidak hanya layak dihargai sebagai tradisi, tetapi juga sebagai dasar ilmu pengetahuan dan aksi nyata dalam mitigasi bencana.

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • Evaluasi Kerangka Pentahelix dalam Pelaksanaan Program SPAB di Yogyakarta
  • Mahasiswa MMB UGM Kembangkan Model Penilaian Risiko untuk Situs Warisan Budaya
  • Penguatan Forum Anak demi Generasi Muda Tangguh Bencana
  • Menguak Kecerdasan Semiotik Masyarakat Adat Negeri Waai Hadapi Bencana
  • Ujian Tesis: Pengaturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) di Kawasan Rawan Banjir di Sebagian Wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta
Universitas Gadjah Mada

Program Studi Magister Manajemen Bencana

Sekolah Pascasarjana Lintas Disiplin

Universitas Gadjah Mada,

Jl. Teknika Utara, Pogung, Sleman, Yogyakarta, 55281

Telp:+62 811-284-680|Email: mmb@ugm.ac.id

© 2017 Magister Manajemen Bencana - Universitas Gajah Mada

AbstrakDosen PengajarMata KuliahKONTAK KAMI

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju