Sleman, 9 Agustus 2024 – Magister Manajemen Bencana UGM selenggarakan program penguatan pilar ke-3 Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SD Negeri Umbulharjo, Dusun Plosorejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Manajemen Bencana, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), dengan dukungan dari Basarnas DIY, Pusat Studi Bencana UGM, dan BPBD Sleman.
Program pengabdian ini akan dilaksanakan dalam tiga sesi pada setiap hari Jumat di bulan Agustus, yakni pada tanggal 9, 16, dan 23 Agustus 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 12 guru dan 93 siswa SD Negeri Umbulharjo, yang terletak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 1 Gunung Merapi, berjarak sekitar 14 km dari puncak gunung tersebut.
Pada pertemuan pertama yang berlangsung pada 9 Agustus 2024, para guru menerima materi dasar kebencanaan yang mencakup pembuatan struktur organisasi tanggap darurat, peta jalur evakuasi, surat keputusan kepala sekolah tentang struktur organisasi tanggap darurat, serta poster edukasi tentang erupsi gunung api dan gempa bumi. SD Negeri Umbulharjo, yang terdaftar dalam InaRisk Personal, menghadapi potensi bahaya erupsi gunung api dengan tingkat risiko menengah dan potensi gempa bumi dengan risiko rendah.
Kepala SD Negeri Umbulharjo, Albertus Kristianta Wicaksana, dalam sambutannya menyatakan dukungannya terhadap program pengabdian ini. “Kami sangat senang dan mendukung penuh program pengabdian dari Sekolah Pascasarjana UGM, karena tema ini sejalan dengan rencana kerja sekolah yang ingin mengenalkan bencana kepada para murid,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Dina Ruslanjari, Kaprodi Magister Manajemen Bencana UGM sekaligus Ketua Pengabdian. Ia menjelaskan, “Sebelum melakukan pengabdian, kami telah berkoordinasi dengan BPBD Sleman untuk memilih sekolah yang tepat, dan SD Negeri Umbulharjo direkomendasikan karena sebelumnya sudah pernah menerima program SPAB. Oleh karena itu, sekolah ini sangat cocok dengan tema penguatan pilar ke-3 SPAB yang kami usung.”
Selain dosen, pengabdian ini juga melibatkan mahasiswa, antara lain Muhamad Irfan Nurdiansyah, Nabilla Auriel Fajarian, dan Akbar Afandi. Irfan, dalam penyampaian materinya kepada para guru, menegaskan pentingnya program ini. “Indonesia merupakan negara paling rawan bencana kedua di dunia menurut World Risk Index 2023. Selain itu, data dari Kemendikbud 2019 menunjukkan bahwa sebanyak 497.576 sekolah di Indonesia berada di daerah rawan bencana. Hal ini menjadikan program SPAB seperti ini sangat diperlukan,” jelasnya.
Dengan adanya kegiatan pengabdian ini, diharapkan SD Negeri Umbulharjo yang berada di daerah rawan bencana ini semakin tangguh da siap menghadapi potensi bencana yang ada.