Program Studi Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar proposal penelitian pada Rabu, 21 Mei 2025. Dalam seminar tersebut, mahasiswa Nabilla Auriel Fajarian mempresentasikan rancangan penelitian tesisnya yang berjudul “Penguatan Kapasitas Forum Anak Umbulharjo dalam Menghadapi Bencana Erupsi Gunung Merapi dengan Pemberdayaan Berbasis Proyek.” Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan dan mengumpulkan masukan konstruktif dari para dosen pembimbing serta rekan mahasiswa untuk menyempurnakan rencana penelitian yang akan dilaksanakan.
Dalam paparannya, Nabilla menjelaskan bahwa latar belakang penelitiannya didasarkan pada tingginya risiko erupsi Gunung Merapi yang berdampak langsung pada wilayah Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Erupsi besar seperti pada tahun 2010 menyebabkan kerusakan ribuan bangunan dan memaksa puluhan ribu jiwa untuk mengungsi. Dalam konteks ini, anak-anak merupakan kelompok yang sangat rentan dalam situasi bencana, sekaligus memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam pembangunan ketangguhan masyarakat. Oleh karena itu, Forum Anak Umbulharjo dipilih sebagai subjek penelitian untuk melihat sejauh mana organisasi kepemudaan ini dapat diperkuat kapasitasnya melalui pendekatan pemberdayaan berbasis proyek (project-based empowerment).
Penelitian ini dibimbing oleh Prof. Ir. Teuku Faisal Fathani, Ph.D., IPU., selaku pembimbing utama, dan Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si., sebagai pembimbing pendamping. Nabilla merencanakan untuk menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan metode campuran (mix method), yakni gabungan antara analisis kualitatif dan kuantitatif. Beberapa metode pengumpulan data yang akan digunakan meliputi wawancara mendalam, observasi, focus group discussion (FGD), serta pengisian angket pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitas intervensi pemberdayaan.
Dalam sesi diskusi, Nabilla menjelaskan bahwa fokus utama penelitiannya adalah merancang konsep pemberdayaan yang tidak hanya mencakup penguatan keterampilan teknis, tetapi juga pembangunan nilai, visi, serta kepemimpinan kolektif di dalam organisasi anak. Ia juga ingin mengidentifikasi kendala-kendala yang selama ini dihadapi Forum Anak dalam berpartisipasi aktif pada agenda mitigasi bencana erupsi Merapi. Lokasi penelitian akan difokuskan di Kalurahan Umbulharjo yang berada di zona rawan bencana II dan III, yang merupakan wilayah rentan terdampak aliran awan panas dan lahar melalui Sungai Opak dan Sungai Kuning.
Seminar proposal ini menjadi ruang dialog terbuka yang penting, di mana Nabilla mendapatkan berbagai masukan dari pembimbing. Saran-saran yang diberikan antara lain menyangkut kebutuhan pemetaan partisipasi anak secara lebih rinci serta detil kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proyek pemberdayaan. Seminar ini ini tidak hanya memperkaya perspektif Nabilla dalam menyempurnakan rencana penelitiannya, tetapi juga mempertegas urgensi perlindungan dan pemberdayaan anak sebagai bagian dari sistem manajemen risiko bencana yang inklusif dan berkeadilan.